Rabu, 06 Juli 2011

Susahnya Mengubah Stigma

Masyarakat Indonesia pada umumnya masih susah untuk mengubah stigma negatif akan keberadaan kaum waria. Padahal jika merujuk pada perspektif humanis, waria juga manusia yang memiliki hak hidup, mendapatkan pekerjaan yang layak, bahkan menyoal masalah ibadah.

Tidak ada seorang pun yang memiliki hak untuk melarang orang lain menjalankan agamanya, dan untuk beribadah. Memilih dan menjalankan agama merupakan hak asasi yang tidak bisa diganggu gugat.

Justru para waria mestinya mendapat dukungan dan bimbingan untuk menghilangkan stigma negatif yang selama ini melekat.

PR besar untuk masyarakat dan pemerintah untuk memberikan ruang-ruang untuk memfasilitasi mereka melakukan kegiatan yang jauh lebih positif.

Fakta bahwa mereka adalah waria harus diterima. Selama ini banyak yang menganggap mereka sebagai bagian ketidak-normalan, sakit dan harus disembuhkan. Memang di masyarakat kita sangat sulit menerima mereka.

Respon-respon mencemooh tidaklah bijak atas keberadaan mereka. Paling tidak, kita harus menerima mereka dari perspektif humanis dulu saja.

Masalah perspektif biologis sebagai landasan harus dikesampingkan terlebih dahulu. Terlebih jika dilihat dari perspektif agama, persoalan waria akan sangat pelik. Yang paling penting adalah menempatkan mereka sebagai manusia yang memiliki hak sama dengan lainnya, termasuk untuk melakukan ibadah dan menjalankan agamanya.


Writer : chindy arwina intan

Tidak ada komentar: